Enjoy Your Day With a Smile

Selasa, 04 Juni 2013

Kasus Penculikan Anak Meningkat! Dan Tips Untuk Menjaga Anak

Belakangan ini kasus penculikan semakin meningkat. Sebagian besar kasus penculikan menjadikana anak-anak sebagai korbannya. Kasus penculikan ini juga dilatarbelakangi oleh berbagai motif seperti dendam, penyanderaan, seksual, eksploitasis, perdangangan anak dan sebagainya. Umumnya memang usia anak-anak memang rentan terhadap bahaya penculikan dikarenakan berbagai hal, seperti kurangnya proteksi orang tua terhadap anak serta kurangnya pembekalan kepada anak bagaimana ketika ia menghadapi orang asing ketika berada di tempat umum.

Menurut data dari catatan Mabes Polri, jumlah penculikan anak diiringi pengancaman pembayaran tebusan selama empat tahun terakhir yakni sejak 2007-2011 menunjukkan angka cenderung meningkat.  Dari data tersebut dikatakan, pada 2007 tercatat 569 kasus penculikan yang dilaporkan dan 321 kasusnya berhasil diselesaikan. 2008 ada 514 kasus yang dilaporkan dengan penyelesaian 144 kasus. Di 2009 terjadi 268 kasus dilaporkan dan 157 kasus selesai sementara 2010 sebanyak 344 kasus dilaporkan dan diselesaikan 222 kasus sedangkan sejak tahun 2011 ada 68 kasus dilaporkan 50 kasusnya selesai. dan pada tahun 2012 terjadi 182 kasus penculikan hanya untuk  wilayah se-Jabodetabek, belum termasuk skala hitungan nasional.

Sedangkan menurut data rincian dari KOMNAS PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA (KPAI) di tahun 2012 ini  kasus penculikan yang melibatkan balita usia 0-5 tahun mencapai 111 kasus atau 81,02 persen kasus. Untuk usia 6-17 tahun mencapai 7 kasus atau 5,11 persen. Sedangkan usia 13-17 tahun mencapai 19 kasus atau 13,87 persen.



Adapun kasus yang menelantarkan balita usia 0-5 tahun mencapai 63 kasus atau 98,44 kasus. Untuk usia 6-17 tahun mencapai 1 kasus atau 1,56 persen. Sedangkan usia 13-17 tahun tidak ditemukan kasus penelantaran.



Terkait jenis kelamin, balita laki-laki yang menjadi korban penculikan lebih banyak jika dibandingkan dengan balita berjenis kelamin perempuan.



Untuk balita laki-laki yang menjadi korban penculikan mencapai 72 kasus atau 52,55 persen. Sedangkan penelantaran mencapai 99 kasus atau 53,23 persen.



“Jumlah kasus penculikan terhadap balita perempuan mencapai 65 kasus dengan 47,45 persen. Sedangkan, penelantaran mencapai 87 kasus, dengan 46,77 persen.

Dari penelusuran KPAI, 48 kasus penculikan dilakukan oleh sindikat penculikan anak, 3 dilakukan oleh teman. Sementara penculikan oleh orang tidak dikenal ada 92 kasus. Pelaku penculikan saat ini bisa terjadi dimana saja. Bahkan, sindikat penculikan anak sudah masuk ke sekolah, rumah dan tempat publik untuk mencari target korbannya. biasanya "Mereka biasanya mencari korban di lingkungan perumahan , sekolah dan tempat publik yang memberi ruang untuk beraksi."



Dari data yang diberikan Komisi Nasional Perlindungan Anak, dari 143 total kasus penculikan, korban yang selamat dan berhasil ditemukan 123 orang. Sedangkan, yang belum ditemukan 19 orang. Sementara yang meninggal 1 orang.

Keadaan ini tentu saja sangat memprihatinkan dan membuat was-was semua para orang tua. Proteksi dan pembekalan terhadap anak tentang bahaya penculikan sangat diperlukan. Terlebih banyak kasus terjadi di tempat umum ketika sang anak sedang tidak bersama orangtuanya.

Untuk mengurangi atau setidaknya kejadian-kejadian seperti di atas tidak terjadi kepada anak-anak kita, Saya mencoba berbagi sedikit tips kepada pembaca blog ini.

Tips untuk para bapak/Ibu dari anak-anak tentang bagaimana memberikan proteksi yang baik kepada anak :
1. Kenali kepada siapa saja anak anda bergaul dalam kesehariannya, jangan sampai sebagai orang tua kita tidak mengetahui lingkungan dan orang-orang tempat anak bergaul dan bermain, apabila dirasa ada orang-orang yang terlihat dapat membawa dampak buruk segeralah untuk menjauhkan anak dari orang-orang dan lingkungan tersebut. Karena tak jarang orang yang berniat buruk masuk di pergaulan anak anda.




2. Selalu ketahui dengan siapa anak pergi bermain, dan jangan mudah percaya terhadap orang yang baru dikenal bahkan yang tidak anda kenal sama sekali, walaupun tidak semua orang asing itu jahat. Namun kewaspadaan tetap harus diutamakan. sebaiknya anda tidak membiarkan anak-anak bermain dengan orang yang tidak dikenal.


3. Selalu menjalin komunikasi dengan anak, tidak setiap waktu orang tua selalu berada di sisi anak. Ketika anak sedang pergi atau bermain tentu saja kita tidak tahu apa yang terjadi diluar sana. tetaplah untuk berhubungan misalnya dengan mengirim pesan singkat atau menelpon anak dan menanyakan dimana sekarang? ,sedang apa?, bersama siapa?.


4. Ketahuilah orang kepercayaan atau orang terdekat, bahkan saudara bukanlah jaminan anak aman bersama mereka, pastinya kita telah mendengar banyak kasus penculikan didalangi oleh orang terdekat korban sendiri.lalu bagaimana mengantisipasi hal ini, karena kebanyakan orang tidak pernah menduga sama sekali. Sedikit saya jelaskan bahwa terkadang kita melihat dan menilai seseorang dari kebaikan yang terlihat sehingga kita yakin bahwa orang itu bisa di percaya. Dari penilaian umum kebanyakan orang inilah yang dijadikan cara oleh pelaku untuk mendapatkan kepercayaan. Intinya tidak semua kebaikan itu sebuah ketulusan namun ada juga kebaikan yang digunakan untuk menutupi keburukan./kejahatan. Jadi, sentiasa mengawasi anak walaupun sedang bersama orang-orang terdekat.


5. Memberikan bekal bagaimana bersikap ketika di tempat umum atau sedang bersama orang asing, berikut beberapa  hal yang harus kita asumsikan kepada anak-anak :
  • Ketika sedang berada di tempat umum, jangan pernah menyendiri atau berada di tempat yang sepi.
  • Sebaiknya jangan biarkan anak pergi sendirian, minimal harus ada teman yang menemani agar dapat saling menjaga.
  • Hindari berbicara dengan orang asing yang kira-kira mencurigakan.
  • Jangan mau diajak pergi dengan orang asing walaupun diimingi akan di beri sesuatu.
  • Berteriak dengan keras jika ada orang asing yang memaksa untuk mengikutinya.
  • Sebaiknya cuek kepada orang asing yang tiba-tiba mengajak berbicara, jawablah seperlunya saja.
  • Apabila ingin bertanya ketika berada di tempat umum sebaiknya berhati-hati jangan bertanya pada sembarangan orang.
  • Laporkan kepada orang di sekitar atau petugas polisi apabila merasa dibuntuti



6. Ketahui alamat dan simpan semua nomer telepon atau ponsel dari teman-teman dekat anak, ini berguna untuk antisipasi ketika terjadi suatu hal yang tidak di inginkan atau ketika tidak ada kabar dari anak anda dapat menghubungi teman-teman dekatnya.



7. Sebaiknya anda mengetahui ID dan Password dari setiap media jejaring sosial yang dimiliki anak anda, Mungkin anda berpikir ini tidak penting namun ketika anda mampu mengawasi anak anda di dunia real tapi apakah anda bisa mengawasi anak ketika dia sedang berinteraksi di dunia maya? dengan siapa dia berhubungan? dan amankah orang-orang tampat dia berinteraksi?. Sekali lagi saya tekankan anda perlu mengetahui ID dan Password jejaring sosial anak anda, untuk mengawasi sekaligus mengontrol pergaulannya di dunia maya. Terlebih banyak kasus penculikan yang berawal dari perkenalan dengan orang asing di dunia maya atau jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan beberapa media lainnya. Perhatikan orang-orang tempat ia berinteraksi dan baca semua percakapan yang dilakukan anak, apabila terdapat orang-orang yang mencurigakan dan anda rasa tidak layak berhubungan dengan anak anda sebaiknya beritahu anak anda untuk menjauhinya. karena sekarang jejaring sosial dijadikan pelaku penculikan sebagai media untuk mendekati korbannya. Biasanya pada awalnya pelaku mengajak berkenalan dan mengakrabkan diri untuk mendapatkan simpati dan kepercayaan, lalu mengajak korban untuk bertemu dan melakukan penculikan. Namun saya tekankan sekali lagi tidak semua orang asing itu jahat, dan tidak semua orang yang mengajak berkenalan itu penculik,masih banyak orang baik di luar sana yang mungkin juga dapat membawa pengaruh positif ke anak. ini hanya mengingatkan kepada kita sebagai orang tua untuk selalu waspada dan mawas dalam menjaga dan melindungi buah hati kita.



Mudahan sedikit tips di atas dapat membantu pembaca semua dalam menjaga anak masing-masing.. Proteksi itu perlu namun jangan sampai membatasi hidup anak, biarkan dia berkembang bebas namun terarah. Karena proteksi yang berlebihan itu hanya akan membuat anak jenuh dan menghambat kreativitas serta perkembangannya. Biarkan anak melihat dunia luar namun sebelumnya ajarkan dia bagaimana cara bersikap dan menjaga diri ketika berada di luar. Semoga kita semua selalu menjadi orang tua yang terbaik dan mampu menjaga anak dengan baik hingga melihat anak kita tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang baik pula. Bukankah itu sebuah kebanggaan bagi orang tua. :)

Terima kasih telah menyampatkan diri membaca, mudahan bermanfaat, wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.... salam penulis : Rico Diharja Andryos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Most Popular